Kalau sedang bertandang ke kota Palu belum lengkap rasanya kalau belum mencicipi makanan yang satu ini. Kaledo namanya, menjadi ikon kuliner kota Palu yang sudah tersohor. Bahkan kota Palu dijuluki sebagai Kota Kaledo. Kata Kaledo berasal dari dua kata yang memiliki arti Ka dan Ledo (bahasa penduduk asli kota Palu yaitu bahasa Kaili) yang artinya : Ka adalah Keras dan Ledo artinya Tidak (Tidak Keras).
Bahan utama yang digunakan untuk membuat kaledo adalah tulang kaki sapi serta iga yang masih memiliki daging. Meskipun tulang dan iga keras, namun daging yang menempel sangat empuk dan juicy. Makanya disebut dengan sup kaledo. Warna kuah kaledo adalah cokelat bening, bumbu yang dipakai cukup sederhana. Cabai rawit, garam, jeruk nipis, juga buah asam mentah.
Tak heran saat dicicipi, rasanya asam-asam pedas meskipun warna kuahnya tidak segarang seperti kuah asam padeh. Asam pedas ini justru menjadi rasa yang khas dari sup kaledo. Untuk bisa menikmati sumsum yang ada di tulang sapi, biasanya disediakan sedotan plastik. Sumsum tinggal dihirup kuat-kuat sehingga langsung ke mulut tanpa belepotan memegangi tulangnya.
Hampir di semua rumah makan yang ada di kota Palu menyediakan hidangan ini. Sup kaledo sangat segar rasanya, bisa jadi menu berbuka ataupun untuk santap sahur Anda. Tapi hati-hati dengan rasa pedasnya yang menggigit ya!
Apabila Anda berkesempatan bertandang ke kota Palu, Sulawesi Tengah, pastikan sup kaledo masuk dalam daftar wisata kuliner Anda.